Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta telah membina 1.230 Jakpreneur pada tahun 2022. Angka ini melampaui target yang ditetapkan tahun lalu dengan jumlah 1.157 binaan.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari, menjelaskan selama 2022, binaan Jakpreneur aktif mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari sosialisasi permodalan oleh Bank BNI, sosialisasi QRIS oleh Bank Indonesia, pelatihan tata boga bersama Pronas, Jaya Fermex dan Egafood, serta pelatihan digital marketing oleh Tokopedia dan Kampus Shopee Indonesia.

Kadis Premi menambahkan, pada tahun 2023 ditargetkan ada 314 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bisa dibina. Untuk tahun ini, pihaknya fokus agar binaan Jakpreneur semakin banyak yang masuk ke tahapan perizinan (P4) dan pelaporan keuangan (P6).

"Pendamping Jakpreneur mengkurasi binaan yang sudah memiliki usaha, kita dampingi untuk memiliki legalitas dengan capaian mereka sudah memiliki IUMK (Izin Usaha Mikro dan Kecil), sertifikat halal, izin edar, hak merek, dan PIRT, bila usahanya ada di sektor kuliner. Dari segi pelaporan keuangan, kami akan mendampingi binaan secara pro aktif dalam mengelola keuangan usaha, dengan tujuan mengetahui secara utuh omset yang di dapatkan," ujarnya.

Dinas Sosial DKI Jakarta juga akan mendorong binaan Jakpreneur bergabung dengan sistem E-Order untuk membantu pemasaran produk mereka. Hingga saat ini sudah ada 35 binaan Jakpreneur Dinas Sosial DKI Jakarta yang terdaftar dalam E-Order. "Untuk pemanfaatannya bila dipersentasekan sudah mencapai 100 % di karenakan pihak eksternal juga sudah memanfaatkan e-order binaan Dinas Sosial DKI Jakarta," tuturnya. Selain sosialisasi E-Order kepada Jakpreneur, melalui Suku Dinas Sosial di setiap wilayah, juga dilakukan promosi ke komunitas, asosiasi, dan stakeholders untuk mengikutsertakan binaan Jakpreneur Dinas Sosial DKI Jakarta pada setiap acara atau kegiatan yang mereka selenggarakan. Hal ini dilakukan untuk mendorong penjualan serta mengenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

Posted in Berita on 06 Jan, 2023