Karena seringnya terjadi data ganda yang terekam bagi warga binaan, maka PSP Bhakti Kasih berkoordinasi dengan Dukcapil untuk memberikan data melalui chip KTP Elektronik bagi warga binaan. Dari 68 warga binaan, sebanyak 43 orang sudah berhasil direkam datanya, sementara 25 binaan lainnya belum terekam karena masih proses administrasi, ada juga yang sedang proses keluar dari panti," ujar Kepala PSP Bhakti Kasih, Sutawiijaya, Jumat (30/9).

Sebanyak 43 warga binaan Panti Sosial Perlindungan (PSP) Bhakti Kasih dilakukan perekaman data KTP Elektronik. Perekaman data ini dilakukan karena sering terjadi data ganda yang terekam bagi warga binaan.

"Karena seringnya terjadi data ganda yang terekam bagi warga binaan, maka PSP Bhakti Kasih berkoordinasi dengan Dukcapil untuk memberikan data melalui chip KTP Elektronik bagi warga binaan. Dari 68 warga binaan, sebanyak 43 orang sudah berhasil direkam datanya, sementara 25 binaan lainnya belum terekam karena masih proses administrasi, ada juga yang sedang proses keluar dari panti," ujar Kepala PSP Bhakti Kasih, Sutawiijaya, Jumat (30/9).

Perekaman KTP Elektronik dilakukan langsung oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta, melalui kartu pintar berbasis mikroprosessor dengan besaran memory 8 kilo bytes dengan antar muka nirkontak (contactless) dan memiliki metode pengamanan data berupa autentikasi antara chip dan reader/writer (anti cloning), sehingga dapat menjamin kerahasiaan data (enkripsi) serta tanda tangan digital.

"Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi lagi data ganda bagi setiap warga binaan dan rekam jejak bagi dirinya semakin mudah untuk bisa ditindaklanjuti. Selain itu, dengan kepemilikan KTP Elektronik, akan mempermudah penghuni panti mengurus berbagai kepentingan, seperti membuat Kartu Jaminan Sosial (KJS) dan sebagainya," tambah Suta.

Program perekaman KTP Elektronik ini diharapkan dapat memiliki manfaat praktis bagi keberfungsian warga binaan sehari-hari. Kendala utama untuk bisa memasuki dunia kerja tidak hanya memiliki keterampilan tapi justru diawali dengan kepemilikan identitas diri yaitu KTP.

"Kami berharap kegiatan seperti ini akan menjadi kegiatan rutin di Panti-Panti Sosial yang ada di DKI Jakarta," tutupnya.

Posted in Berita on 30 Sep, 2021