Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan akurasi data penerima bantuan sosial, Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petugas Pengelola SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation).
Kegiatan ini berlangsung secara hybrid (Luring dan Daring) selama dua hari, 20–21 Agustus 2025, di Kantor Pusdatin Kesos Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pelatihan diikuti oleh operator dari unsur Suku Dinas Sosial lima wilayah kota administrasi, perwakilan UKT 1 Kepulauan Seribu, Kelurahan serta dihadiri juga unsur Bappeda, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, serta Kasatpel Sosial Kecamatan.
Kepala Pusdatin Kesos Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Rani Nurani, mengatakan kegiatan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat pemahaman teknis para operator terkait mekanisme pengelolaan DTSEN, pengusulan bansos serta pemutakhiran desil dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Data yang akurat adalah kunci dari ketepatan sasaran bantuan sosial. Melalui bimbingan teknis ini, kami ingin memastikan bahwa setiap proses, mulai dari pemadanan, pengusulan data bansos dan pemutakhiran DTSEN dapat dilakukan sesuai ketentuan, secara transparan dan akuntabel,” ujar Rani Nurani.
Materi Bimtek meliputi kebijakan implementasi DTSEN, tata cara pendataan DTSEN, hingga teknis penggunaan aplikasi SIKS-NG. Peserta dibekali pemahaman mengenai alur pengusulan bantuan sosial secara elektronik, pemutakhiran data penerima, serta mekanisme validasi untuk warga yang sudah tidak lagi masuk kategori miskin atau rentan.
Sejumlah narasumber turut hadir memberikan materi, antara lain perwakilan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Plt. Kepala Pusdatin Kesos Kementerian Sosial RI, dan Kepala Pusdatin Kesos Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Melalui kegiatan ini, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menegaskan komitmennya mewujudkan pelayanan sosial berbasis data yang terintegrasi sebagai upaya mewujudkan Jakarta menjadi kota global yang adil dan sejahtera.