Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia Accelerator Lab, menyelenggarakan Pelatihan Inisiatif Percontohan SEDAYA: Sentra Pemberdayaan Masyarakat, yang mengusung tema “Ekonomi Berdaya, Setara Bersama”. Kegiatan didukung juga oleh Kementerian Sosial RI, Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN) / Bappenas dan Bappeda DKI Jakarta.
Acara dilaksanakan selama dua hari, pada 14 - 15 November 2024, di Ruang Komunikasi Dinas Sosial DKI Jakarta. Peserta kegiatan terdiri dari 100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Pengembangan Ekonomi Nasional (PENA), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Jakpreneur Dinas Sosial DKI Jakarta, perwakilan Panti Sosial dan Pilar-pilar sosial.
Dalam rangkaian acara tersebut, peserta akan mendapatkan pembekalan tentang kewirausahaan, pengembangan produk, pemasaran digital, akses terhadap layanan keuangan dan manajemen keuangan yang berkelanjutan. Selain itu, dilakukan juga asesmen usaha untuk menghubungkan pelaku usaha dengan calon investor sosial.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pengembangan Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial DKI Jakarta, Dewi Aryati Ningrum, mengapresiasi kehadiran berbagai pihak yang terlibat, termasuk perwakilan dari Bappenas, Kemensos RI, Bappeda, serta UNDP Indonesia. Ia juga menjelaskan mengenai berbagai upaya pengentasan kemiskinan di DKI Jakarta, salah satunya adalah dengan pemberdayaan serta pelatihan kewirausahaan.
" Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi yang dirancang untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui berbagai bentuk pelatihan dan pendampingan, " ujarnya.
Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial, Kementerian Sosial RI, I Ketut Supena menjelaskan sekilas mengenai program PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara), yang menyasar penerima bantuan sosial, maupun wirausaha. Dalam Program PENA, warga penerima bansos mendapatkan permodalan dan pelatihan usaha, pengemasan, pemasaran, literasi keuangan dan pendampingan hingga usahanya berjalan lancar dan berhasil.
" Untuk wilayah Jakarta, sejak tahun 2022, PENA telah membantu 470 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sebanyak 120 KPM telah diusulkan untuk graduasi, " ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator dari Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bappenas RI, Dinar Kharisma, yang hadir secara daring mengatakan, dalam menjalankan program pemberdayaan, perlu diperhatikan standar dan kualitasnya.
" Tidak hanya sekadar memberikan uang, diajari menyusun proposal, tapi juga ditekankan proses menyeluruh dari penguatan motivasi, memberikan pemahaman kenapa harus berubah untuk mandiri, dengan peningkatan kapasitas, memudahkan mendapatkan akses, cara komunikasi kepada klien atau secara setara dengan yang lain. Pemberdayaan adalah pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan setengah-setengah, " ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat membantu para peserta dalam mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan kemandirian ekonomi serta memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta, sehingga mereka dapat menerapkan ilmu yang didapatkan untuk usaha masing-masing. Ini juga merupakan upaya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan, guna menciptakan Jakarta yang lebih inklusif dan sejahtera.