Sebanyak 100 penyandang disabilitas yang terdiri dari warga binaan panti sosial dan pelaku usaha binaan Jakpreneur Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta mengikuti kegiatan edukasi keuangan bertajuk “Masa Depan Sejahtera dengan Perencanaan Keuangan” di Ruang Komunikasi Kantor Dinas Sosial DKI Jakarta, Rabu (7/5).
Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial DKI Jakarta, Maria Margaretha, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, pemahaman yang baik tentang keuangan akan membawa dampak positif bagi kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
“Saya sangat mengapresiasi acara ini karena menjadi langkah nyata menuju masyarakat yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Maria.
Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis OJK, Nuning Isnainijati, menjelaskan bahwa OJK terus memperkuat kolaborasi untuk menggencarkan Gerakan Cerdas Keuangan. Gerakan ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan secara masif sehingga masyarakat dapat menghindari berbagai permasalahan finansial, termasuk investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan judi online.
“Kelompok disabilitas menjadi salah satu dari 10 sasaran inklusi dan literasi keuangan nasional. Selain itu, kami tengah mendorong pencapaian target nasional, yaitu 2 juta agen literasi keuangan dan 90 persen pelajar memiliki tabungan pada 2025,” jelas Nuning.
Acara ini memberikan materi tentang kewaspadaan terhadap investasi, pinjaman online ilegal, dan judi online disampaikan oleh Sdr. Alfonda dari OJK Kantor Jabodebek. Selanjutnya dibahas juga literasi keuangan syariah dan lanskap perbankan syariah di Indonesia disampaikan oleh Sdr. Harsaid Yusuf Bakhtiar, sebagai pelengkap acara, peserta juga dilengkapi dengan materi cerdas mengelola keuangan yang disampaikan oleh financial planner Sdri. Lolita Setyawati, CFP, RIFA, QWP.
Dengan adanya kegiatan edukasi ini, diharapkan penyandang disabilitas semakin terampil dalam mengelola keuangan, memahami risiko finansial, serta memiliki akses lebih luas terhadap layanan perbankan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan mewujudkan kesejahteraan yang inklusif.