Guna meningkatkan kualitas dan mutu produk, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melakukan kurasi terhadap produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam program Jakpreneur. Kegiatan kurasi ini dilakukan secara bertahap dan diikuti oleh 150 orang binaan yang berasal dari lima wilayah Kota Administrasi Jakarta.
Adapun produk yang dikurasi diantaranya produk makanan, kerajinan tangan, fashion, serta produk bodycare dan pembersih ruangan.
“ Bagi pelaku usaha yang tergabung di dalam wadah Jakpreneur akan dilakukan kurasi. Bagi yang sudah siap dari segi kualitas dan kuantitas akan dibina agar bisa naik kelas, ” ujar Ketua Subkelompok Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial DKI Jakarta, Rissye Eka Putri.
Ia juga menegaskan kurasi produk merupakan salah satu proses penting dalam mengembangkan produk UMKM.
“ Dengan adanya kurasi, binaan dapat bertransformasi dan bersaing di pasar yang lebih luas. Kami berharap langkah ini bisa memperkuat ekonomi pelaku usaha kecil, agar dapat mengurangi kemiskinan, ” jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pada tahun ini, transaksi UMKM didorong menggunakan metode QR Code (Qris), yang diharapkan bisa mendorong pencatatan transaksi keuangan, baik biaya produksi maupun omset.
Tahapan kurasi dimulai dari pengumuman kriteria produk yang akan dikurasi, pendaftaran, verifikasi, hingga penilaian oleh Kurator. Produk UMKM yang telah dikurasi akan diklasifikasikan ke dalam kategori A hingga D, yang ditentukan berdasarkan kualitas dan kelengkapan izin usaha.
Dengan langkah ini, diharapkan Pelaku UMKM mendapatkan masukan untuk perbaikan produknya dan dapat membidik pasar yang lebih sesuai dengan produknya.