Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menyelamatkan bayi bernama Sayyidatina Khanafi Nuraini, berusia 6 (enam) bulan yang ditelantarkan orang tuanya.
Kisah pilu bayi Sayyidatina dimulai pada tanggal 29 Mei ketika ia diantar berobat oleh kedua orang tuanya ke RSPAD Gatot Subroto dengan keluhan kondisi kesehatan yang menurun. Padahal bayi tersebut terlahir dengan kondisi sehat, memiliki berat badan 3,320 kg.
Setelah dicek oleh dokter, Sayyidatina didiagnosa mengalami dehidarasi (ringan-sedang), gizi buruk gagal tumbuh, alergi susu sapi dan bronkopneumonia, yang mengharuskan dia rutin kontrol kesehatan di rumah sakit.
Di sisi lain, setiap berkunjung ke rumah sakit, kedua orang tua Sayyidatina memiliki perilaku dan sifat menyimpang. Ibunya sering ditemukan di lokasi sekitar rumah sakit dengan penampilan seperti PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial). Sedangkan Ayahnya sering bersifat agresif. Akhirnya pihak RSPAD Gatot Subroto berinisiatif untuk mengecek kondisi kejiwaan keduanya dan didapat hasil bahwa mereka memang memiliki kelainan jiwa.
Pada tanggal 14 Juni, Dinsos DKI menerima laporan dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kecamatan Kemayoran, terkait adanya bayi terlantar. Kemudian dilakukan penelusuran ke alamat orang tua bayi yang beralamat di Jl. Serdang, Jakarta Pusat. Namun, petugas tidak berhasil bertemu orang tua bayi dan sempat menghubungi nomor ponsel dari ayah Sayyidatina, tapi respon ayah bayi tidak koperatif dan selanjutnya tidak bisa dihubungi lagi.
"Kami sampaikan kepada pihak RSPAD bahwa Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta siap memberikan pelayanan rehabilitasi sosial panti kepada bayi Sayyidatina jika sudah disepakati dengan orang tua dan pihak rumah sakit," ujar Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari.
Sembari Sayyidatina dirawat di RSPAD, Dinas Sosial DKI Jakarta berupaya mencari sanak keluarganya, mulai dari penelusuran di tempat terakhir orang tuanya tinggal, kontrakan yang baru ditempati kedua orang tuanya, hingga pencarian alamat sesuai KTP dari kedua orang tua Sayyidatina yang berlokasi di Desa Winaya, Cibitung. Kemudian pada tanggal 31 Juli 2024 Dinsos DKI berkoordinasi dengan Penyuluh Sosial Kabupaten Bekasi, mendapati bahwa di alamat tersebut masih terdapat keluarga dari Sayyidatina (nenek dan tantenya).
Tim Dinsos DKI mendapatkan kontak dan langsung berkomunikasi via telpon. Hasil dari koordinasi dengan Ibu Endang atau nenek dari Sayyidatina, ia memutuskan untuk menitipkan bayi mungil tersebut ke PSAA Balita.
"Saat ini bayi tersebut sudah berada di PSAA Balita Tunas Bangsa. Kami berharap, dengan adanya dia di panti balita ini, kondisi kesehatannya semakin membaik," tutup Kadis Premi.